ACEHFOOTBALL — Lama tak terekspos media, Martunis tetap eksis di media sosial mulai dari twitter hingga instagram. Remaja korban tsunami hampir setahun di Portugal.
Selama itu pula, remaja korban tsunami yang dikenal sebagai anak angkat Cristiano Ronaldo ini belajar sepak bola di Sporting Lisbon. Seperti diketahui, Martunis berangkat ke Lisbon pada 29 Juni 2015 lalu.
Jauh dari rumah dengan budaya yang berbeda, ternyata membuat remaja asal Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala ini makin “dewasa”.
Paling tidak ini bisa kita lihat dari kicauannya selama ini di twitter, facebook dan instagram.
Rasa Sakit mengajariku untuk lebih kuat,lebih berhati-hati,lebih dewasa dan lebih baik lagi.??? pic.twitter.com/sIr4ajpHmU
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 1 Juni 2016
Semua nya butuh proses,terus berusaha dan berdoa karena Allah sudah mengatur semua nya. ??? pic.twitter.com/lkU3oagslY
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) May 30, 2016
Jangan menyerah saat doa-doa kita belum terjawab.jika kita mampu brsbar,Allah mampu membrkan lebih apa yg kita mnta pic.twitter.com/eVQCFL0efJ
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 3 Juni 2016
I am so excited for Ramadhan..
Welcome to Ramadhan,May Allah bless Us in this Ramadhan (Marhaban Ya Ramadhan) ????? pic.twitter.com/yikYz6RVpq— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 5 Juni 2016
Themost beautiful thing in this world is tosee yourparents smiling and knowing thatyou’re thereason behind thatsmile pic.twitter.com/aGV28WYXa4
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 4 Juni 2016
Bersyukur itu tdk brhnti pd menrma apa adanya sja tpi trs Berusaha,Berdoa &Berkerja Keras utk mengupayakan yg trbaik pic.twitter.com/sxHHgL48Hu
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 1 Juni 2016
Seorang pemain yang hebat,tidak pernah sombong dan berhati dermawan.Uang bukanlah segalanya. @Cristiano pic.twitter.com/nQv0lcW25R
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 2 Juni 2016
Mencintai bukanlah tentang memberikan yang terbaik dalam kelebihan,tetapi memberikan yang terbaik dalam kekurangan ? pic.twitter.com/9kbYE7kNHE
— Martunis Ronaldo (@MartunisCR8) 29 Mei 2016
Editor: Indra
Komentar