Lupakan untuk sejenak kompetisi panas di level domestik di Jerman, Spanyol, Italia dan juga Inggris. Abaikan pula hasil akhir final Liga Champions pekan lalu.
Sudah waktunya bagi Anda untuk mengalihkan fokus dan perhatian ke kompetisi terbesar di Amerika Latin, Copa America 2015.
Ya, turnamen antarnegara se-Amerika Selatan tersebut akan mulai berlangsung besok dengan Cile sebagai tuan rumah.
Turnamen yang memasuki edisi ke-44 ini bisa dikatakan turnamen yang penuh kejutan dan sulit ditebak. Edisi tahun lalu misalnya, di mana Paraguay bisa melangkah ke final tanpa harus memenangi satu laga pun. Di 2007, Argentina begitu dominan dengan Lionel Messi dan Juan Roman Riquelme muncul sebagai bintang. Tapi di final, Tango digasak Brasil yang bisa dikatakan tanpa bintang mentereng.
Cerita seperti itulah yang harusnya menjadi motivasi untuk terus memantau secara keseluruhan turnamen terbesar di Amerika Selatan tersebut. Apalagi, turnamen ini juga menghadirkan dua tim undangan dari konfederasi lain.
Bila Anda belum mengetahui, ada sepuluh tim dari zona CONMEBOL yang akan ambil bagian. Jumlah tersebut ‘terasa ganjil’ dan bukan jumlah yang ideal untuk turnamen besar. Karenanya di tahun ini, Meksiko dan Jamaika diajak untuk meramaikan.
Sementara untuk tuan rumah, harusnya Brasil yang mendapat hak tersebut. Tapi karena yang bersangkutan sudah menggelar Piala Konfederasi 2013 dan Piala Dunia 2014, serta bakal menjadi tuan rumah Olmpiade 2016, Federasi Sepakbola Brasil (CBF) memutuskan untuk melepas dan merelakan hak tuan rumah Copa America 2015 dilimpahkan ke negara lain. Cile yang akhirnya mendapatkannya.
Hal yang menarik dan patut ditunggu lagi adalah kebisaan Uruguay mempertahankan gelar juara mereka empat tahun lalu. Diego Forlan, yang sebelumnya andal, kini sudah tak bisa lagi diandalkan. Luis Suarez juga masih harus menjalani sanksi karena kasus gigitannya pada Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014. Itu berarti hanya Edinson Cavani, pemain dengan nama besar, yang bisa diharapkan di lini depan.
Tapi yang jadi pertanyaan besarnya di turnamen ini, apakah akan ada perubahan atau bakal terjadi keberlanjutan?
Dalam komposisi tim, tak sedikit yang mengalami perubahan. Argentina juga melakukan pergantian pelatih, sementara Dunga mengubah sedemikian rupa Brasil menjadi tim yang sepenuhnya berbeda.
Tapi apa pun itu, bagaimana pun itu, siapa pun itu, pembuktiannya tetap di lapangan hijau. Silahkan mengklaim tim mana yang menjadi terbaik, yang bakal juara. Pada akhirnya, semua harus dibuktikan di lapangan hijau di Cile.
Dan jangan lewatkan perhelatan akbar Copa America 2015, semua laganya, laporan pertandingan, kabar terbaru bahkan hal menarik lainnya dengan terus memantau Goal Indonesia, situs sepakbola kesayangan Anda.
sumber: goal
Komentar