ACEHFOOTBALL.net — Sembilan pelatih asal Aceh selesai mengikuti Coach Educator Course di Medan, Sumatera Utara. Di antara pelatih ada legenda sepakbola Indonesia, Ismed Sofyan.
Coach Educator Course ini digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) KEMENPORA melalui melalui FIFA World Cup U17 Indonesia 2023 LEGACY Programme.
Program ini sudah berlangsung selama tujuh hari, mulai 3 hingga 9 Februari 2025, yang diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari Provinsi Aceh dan tuan rumah Sumatera Utara. “Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pelatih sepak bola di Indonesia,” tulis situs pssi.org.
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, menjelaskanwa program ini merupakan bagian dari upaya percepatan kepelatihan yang telah diadakan di berbagai daerah. “Dengan arahan dari Ketua Umum Pak Erick Thohir, kami melaksanakan Coach Educator Course Lisensi D PSSI di Medan, Sumatera Utara, dipandu langsung oleh Coach Educator Developer FIFA, Sean Douglas,” ujarnya.
Dalam kursus ini, PSSI memperkenalkan metode pembelajaran terbaru bernama Learns (Learn, Environment, Actively Involved, Reflection, New Information, Stretch), yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pendidikan kepelatihan.
“Kami juga memperbarui kurikulum berbasis Filanesia (Filosofi Sepakbola Indonesia) yang telah dikembangkan dengan pendekatan sepak bola modern dalam beberapa tahun terakhir. Dengan inovasi ini, diharapkan lahir para coach educator yang lebih kompeten dan para pelatih berkualitas sehingga mampu membimbing talenta muda sejak usia dini,” tambahnya.
Salah satu peserrta, Ismed Sofyan, coach educator yang juga merupakan legenda sepak bola Indonesia, turut membagikan pengalamannya. “Saya bersyukur bisa mengikuti kursus ini. Sebagai head coach, saya mendapatkan banyak wawasan baru untuk beralih ke peran sebagai coach educator,” ujar dia.
“Selama lima hari pelatihan, saya belajar dari instruktur asal Australia, dan materi yang paling berkesan bagi saya adalah teori kepelatihan yang sangat mendalam. Dengan metode ini, student coach dapat memahami konsep yang kami ajarkan dengan lebih baik,” jelasnya.
Coach Educator Developer FIFA, Sean Douglas, juga memberikan pandangannya mengenai kursus ini. “Kita punya legenda dan beberapa peserta dari universitas di daerah Sumatera Utara, jadi ini adalah beragam latar belakang yang bagus untuk masa depan sepak bola Indonesia melalui Coach Educator Course yang kita lakukan saat ini di Medan,” ujarnya.
Dengan penyelenggaraan ini, PSSI terus berkomitmen mencetak coach educator berkualitas yang siap membimbing para pelatih baru untuk menemukan lebih banyak talenta muda di wilayah akar rumput.
Berikut daftar peserta PSSI Coach Educator Course di Medan, Sumatera Utara:
– Sulaiman (Aceh)
– Ismed Sofyan (Aceh)
– Ridwan Salam (Aceh)
– Muklhlis Rasyid (Aceh)
– Septi Hariansyah (Aceh)
– Safrizani (Aceh)
– Ajuran (Aceh)
– Muhammad Azhar (Aceh)
– Rizki Zulfitri (Aceh)
– Ardi Nusri (Sumatera Utara)
– Donny Siregar (Sumatera Utara)
– Edi Sahputra (Sumatera Utara)
– Azhari Marpaung (Sumatera Utara)
– Syahrial Efendi (Sumatera Utara)
– Irwansyah Panjaitan (Sumatera Utara)
– Wijay (Sumatera Utara)
– Sugianto (Sumatera Utara)
– A. Riyandi (Sumatera Utara)
– Tengku Putra Nusantara (Sumatera Utara)
– Suganda Lubis (Sumatera Utara)
Komentar