ACEHFOOTBALL.net — Meninggalnya Diego Maradona yang terkenal dengan gol “tangan Tuhan” membuat dunia berduka. Guna mengenang sosok legendaris itu, diusulkan agar nomor 10 tak boleh dipakai lagi oleh seluruh klub di dunia.
Hal itu diungkapkan Pelatih Marseille Andre Villas-Boas. Kata dia, tak ada pemain yang boleh lagi memakai nomor keramat tersebut dalam rangka menghormati seniman bola asal Argentina itu.
Mantan pelatih Chelsea ini menyarankan agar jersey No. 10 dihapus dari semua tim sepakbola sebagai bentuk penghormatan kepada Diego Maradona yang baru saja meninggal dunia.
Maradona yang sukses mengangkat trofi Piala Dunia 1986 dan pahlawan bagi Napoli, Barcelona serta Boca Juniors tersebut dikonfirmasi menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (25/11) sore waktu Argentina setelah menderita serangan jantung.
Dunia sepakbola kemudian menyampaikan tributnya untuk sang legenda. Dunia berduka. Rakyat Argentina meratapi kepergian si legenda. Ikonik Argentina Lionel Messi menggambarkan Maradona sebagai “abadi”.
Siempre en el recuerdo: el genio del fútbol, el futbolista total, el de la zurda indomable.
Descansa en paz, Diego. 🙏🏽 #RIPMaradona pic.twitter.com/CuucdZLoO3
— Álvaro González (@AlvaroGonzalez_) November 25, 2020
Sementara itu, wali kota Naples Luigi De Magistris telah meminta San Paolo markas Napoli untuk diganti namanya demi menghormati jasa mendiang, yang wafat pada usia 60 tahun.
Maradona selamanya akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik di sepakbola dan jersey No. 10 memang identik dengan pemain yang memukau beberapa generasi tersebut.
Villas-Boas sendiri terkejut dengan kabar berpulangnya Maradona dan meminta FIFA untuk memberikan penghormatan dengan melarang penggunaan No. 10 di seluruh dunia.
“Ini adalah berita yang sangat buruk, sama halnya saat kehilangan anggota dewan [di Porto] yang sangat penting bagi saya, yang merupakan orang pertama yang membuka pintu bagi saya ke dunia kepelatihan,” katanya setelah timnya kalah 2-0 dari dari Porto di ajang Liga Champions, Kamis (26/11/2020) dini hari WIB tadi.
“Dan Maradona, ya, itu kabar yang sulit, saya ingin FIFA menghentikan jersey No. 10 di semua kompetisi, untuk semua tim.
“Itu akan menjadi penghormatan terbaik yang bisa kami lakukan untuknya. Dia adalah kehilangan yang luar biasa bagi dunia sepakbola.”
Selama berkarier, Maradona berhasil mengundang decak kagum bahkan ia sempat mengguncang Italia selatan pada musim panas 1984 setelah akhir masa pergolakannya di Barcelona.
Dia membuat dampak langsung di musim pertamanya di Napoli, mencetak 14 gol Serie A untuk finis di belakang Michel Platini dan Alessandro Altobelli sebagai pencetak gol terbanyak liga saat timnya berakhir di urutan kedelapan.
Kariernya kemudian menanjak lantaran pada 1986/87, juara dunia tersebut sukses membawa Partenopei meraih Scudetto pertama mereka, prestasi yang diulangi klub pada 1989/90.
Secara keseluruhan, Maradona menghabiskan enam musim penuh di klub, dan pergi di awal musim ketujuhnya setelah dinyatakan positif menggunakan kokain dan menerima sanksi larangan bermain di seluruh dunia.
Dia bermain sebanyak 259 pertandingan untuk Napoli, mencetak 115 gol, dan dia terus diakui sebagai idola selagi wajahnya dibadikan menjadi mural di seluruh Napoli hampir 30 tahun setelah kepergiannya.
| GOAL
Komentar