ACEHFOOTBALL.net — Manajemen Persiraja Banda Aceh, berharap operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa menghasilkan keputusan final pada extraordinary meeting yang berlangsung Selasa (13/10/2020) malam ini di Yogyakarta,
Rapat ini bertujuan untuk menentukan nasib kompetisi profesional di Tanah Air musim 2020 ini. PT LIB mengundang perwakilan seluruh klub Liga 1 dan 2 untuk membahas nasib kompetisi musim ini. Salah satu kontestan Liga 1, Persiraja Banda Aceh berharap ada keputusan final soal lanjut tidaknya kompetisi.
Karena, tim berjuluk Laskar Rencong itu tak ingin terus menombok untuk membayar pengeluaran. “Pertemuan nanti itu sudah bukan lagi PT LIB meminta masukan dari klub-klub soal kompetisi. Ya tegas saja, langsung diputuskan kompetisi lanjut atau tidak,” tegas Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Rahmad Jailani kepada perwakilan Football Aceh di Yogyakarta, tadi pagi.
Kata dia, ketegasan dari PT LIB diperlukan oleh klub untuk menyusun rencana berikutnya. Sebab, kalau tak ada ketegasan, maka akan makin membuat klub merana dan terkatung-katung nasibnya.
Terlebih, sambung pria tambun itu, saat ini jumlah pengeluaran makin membengkak lantaran kompetisi di tengah pandemi yang awalnya digelar 1 Oktober 2020 ternyata mundur hingga baru akan dimulai awal November 2020.
Alasan pengunduran Liga 1, karena Polri tak mengeluarkan izin keramaian sebagai akibat masih meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia. “Saat ini saja kami sudah tombok-tombok pengeluarannya karena kompetisi mundur. Kami tombok sudah Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar,” jelas dia.
Rahmad mengungkapkan, jika kompetisi diundur lagi maka bisa dipastikan anggaran makin membengkak. “Saat ini hotel kami tinggal selama di Yogya itu memang tanggungan dari operator termasuk sarapan,”
“Tapi di luar itu seperti makan siang dan malam belum lagi transportasi ke lokasi latihan itu semua tanggungan klub. Belum lagi perpanjangan kontrak lantaran penundaan kompetisi yang pasti menambah anggaran,”
Lebih lanjut Rahmad mengungkapkan, pihak Persiraja saat ini sudah tidak berada dalam posisi kompetisi berlanjut atau bahkan berhenti sama sekali. “Kami sekarang sudah tidak pikirkan kompetisi lanjut atau tidak, tapi harus ada kepastian keputusan dari operator,”
“Jika memang kompetisi berlanjut itu konsekuensinya seperti apa, nah kalau berhenti itu konsekuensinya juga apa. Ini yang ditunggu klub sebenarnya,” tukas Rahmad.
Sebelumnya, pelatih kepala Persiraja Hendri Susilo juga sudah meliburkan anak asuhnya dari aktivitas berlatih sejak kali terakhir dilakukan pada pertengahan pekan lalu. Dimana mereka beruji coba dengan PS Sleman (PSS) yang berakhir dengan kemenangan Persiraja 0-1.
“Latihan diliburkan sampai nanti hasil rapat operator kompetisi dengan klub seperti apa,” tandas Hendri.
Komentar