ACEHFOOTBALL.net — Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, meninjau langsung latihan atlet Pelatda Desentralisasi di daerah. Termasuk para pemain sepakbola.
Dalam kunjungan ini, Tim KONI Aceh juga memantau langsung dua atlet sepakbola yang menjadi juara pada Porwil X di Bengkulu. Para atlet sedang berada di daerah masing-masing menjalani latihan mandiri sejak pandemi Covid-19.
Para atlet dari 15 cabor yang masuk perioritas satu Pelatda KONI Aceh mulai dimonev sejak, Rabu (10/6/2020). Untuk melaksanakan Monev, KONI membentuk empat tim yang dikoordinir langsung Ketua Pelatda, Bachtiar Hasan.
Daerah yang dimonev meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Bireun, yang dikoordinir oleh T. Rayuan Sukma. Wilayah kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang, langsung dikoordinir oleh Ketua Pelatda Bachtiar Hasan.
Sedangan untuk wilayah tengah, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, dikoordinir Sekum KONI Aceh M. Nasir Syamaun. Wilayah barat meliputi, Aceh Jaya, Aceh Barat dan Subulussalam, dikoordinir oleh H. Faisal Saifuddin.
Dalam setiap tim turut didampingi seorang dokter untuk cek kesehatan para atlet pelatda desentralisasi KONI Aceh. Khusus untuk sepakbola di Bireuen yang ikut dipantau adalah Amiril Mukminin dan Alvin Abdul Halim Nasution.
Sedangkan di Langsa ada tiga pemain yang ikut dimonev tim ini. Reza Pratama, Jamaluddin, Fachrijal. Di sini juga ada pelatih kepala Tim Sepakbola PON, Azhar. Di Sigli ada Ridha Umami.
“Hari ini, tim akan ke Lhokseumawe juga memantau pemain kita. Di sana ada Muharir, Muzakir, Kautsar dan Yasfani,” ungkap Azhar ketika dihubungi ACEHFOOTBALL.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan apakah atlet yang melaksanakan latihan di wilayahnya masing-masing tersebut berjalan sesuai laporan yang diterima oleh KONI Aceh dari pendamping cabor yang bersangkutan.
Selain itu juga untuk melihat langsung sejauh mana perkembangan hasil latihan atlet selama COVID-19 melanda di Aceh. “Karena ini sudah memasuki new normal, maka tim monev melakukan monitoring langsung ke seluruh daerah domisili para atlet pelatda desentralisasi KONI Aceh,” kata Bachtiar Hasan.
“Kita memantau langsung kegiatan program latihan yang di laksanakan pelatih, apakah program tersebut berjalan atau tidak. Dari hasil monev di lapangan ternyata ada beberapa atlet kurang maksimal melakukan latihan,” ujarnya.
Hal ini terbukti dari hasil test yang dilakukan oleh tim monev di lapangan, yaitu tes daya tahan lokal dan jantung paru (sit up, push up, lari 15 menit/ 2,4 km).
Sekretaris Pelatda KONI Aceh, DR Mansur mengatakan, ada beberapa atlet yang mengalami penurunan ketahanan fisik, mungkin terdampak situasi COVID-19, sehingga untuk latihan maksimal tidak mungkin di lakukan.
“Namun untuk latihan ringan rutin tetap di laksanakan secara mandiri,” ujar dia.
Banyaknya daerah yang harus dikunjungi oleh Tim Monev disebabkan banyak atlet yang melaksanakan latihan di wilayah domisili masing-masing selama adanya wabah COVID-19 melanda di Aceh.
Atlet yang melakukan latihan di daerah terdiri dari 15 cabor. antara lain, muaythay, sepakbola, anggar, tarung derajat, kempo, panahan, taekwondo, panjat tebing, renang, menembak, pencak silat, biliar, angkat besi, atletik dan whusu.
Komentar