ACEHFOOTBALL.net — Pengelolaan kompetisi di Indonesia disarankan bisa dipercayakan kepada kalangan profesional. Wacana ini mencuat seiring munculnya dugaan praktik nepotisme yang terjadi di PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Dikutip ACEHFOOTBALL dari Waspada, saran itu disampaikan Ketua Asprov PSSI Aceh Nazir Adam di sela-sela penyerahan bonus kepada atlet berprestasi oleh KONI Aceh, Selasa (12/4/2020) kemarin.
Nazir menyarankan agar Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, anggota komite eksekutif (exco), dan para pemegang saham segera melakukan evaluasi terhadap PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Ia mengusulkan, agar praktik nepotisme tak terjadi di LIB, kursi Direktur dan Manajer diduduki oleh kalangan profesional dan bukan dari jajaran exco PSSI. Sebab, LIB adalah sebuah perusahaan.
”Akan lebih baik jika dilakukan lelang jabatan melalui fit and proper test. Ini penting agar LIB dapat terkelola secara profesional,” ungkap mantan Ketua Askab PSSI Pidie ini.
Sebagai informasi, dugaan penyalahgunaan wewenang di LIB terjadi setelah Cucu Somantri selaku Direktur Utama dikabarkan mengangkat anak kandungnya, Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager (GM).
Meski belakangan kabar itu dibantah Cucu, tapi citra LIB di hadapan publik sudah kadung tercoreng. ‘’Evaluasi ini sangat penting sebagai langkah awal kepemimpinan pak Iriawan dan exco untuk memperbaiki kinerja LIB untuk kemajuan sepak bola nasional,” ujar Nazir.
”Dari hasil evaluasi yang dilakukan, saya berharap ketum PSSI, exco dapat mengambil sikap tegas terkait pengelolaan LIB demi kepentingan sepak bola nasional dan marwah PSSI,” katanya.
Sebagai informasi, selain menjabat sebagai Direktur Utama LIB, Cucu juga punya posisi di PSSI. Ia merupakan wakil ketua umum (waketum) federasi yang mengurus sepak bola. PSSI dibawah kepemimpinan Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan memang baru berjalan enam bulan. Terhitung sejak Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2 November 2019 lalu.
Komentar