ACEHFOOTBALL.net — Kompetisi Liga 1 2020 sedang berada di persimpangan. Mayoritas kontestan meminta liga dihentakan, tapi ada sebagian yang minta dilanjutkan. PSSI sendiri menolak opsi setop Liga Indonesia.
Sebelumnya, PSSI dan PT LIB selaku operator roda kompetisi Liga 1 mengumumkan bakal melihat situasi hingga Mei ini. Roda kompetisi bisa digelar kembali bila Pemerintah RI tak memperpanjang masa darurat bencana corona yang berakhir pada 29 Mei nanti.
Namun apabila masa darurat bencana diperpanjang, Liga 1 2020 akan dihentikan dan dimulai lagi musim depan. Lalu, sempat muncul wacana menggelar laga tanpa penonton, namun opsi tersebut hanya disetujui oleh beberapa klub saja.
Menengok polemik yang tak berkesudahan ini, alangkah baiknya, federasi sepakbola Indonesia mengadopsi sistem yang dipakai oleh operator Liga Malaysia. Mereka mempertimbangkan opsi memangkas jadwal kompetisi karena pandemi Covid-19.
Liga Malaysia akan digelar kembali dengan pemangkasan waktu yang cukup signifikan. Format setengah kompetisi akan dimainkan oleh peserta Malaysia Super League (MSL) pada akhir tahun nanti.
Rencananya, Liga Super dan Primer Malaysia akan dimainkan pada 1 dan 2 September dengan berakhir pada 26 dan 27 September 2020. Piala Malaysia pun demikian, pihak penyelenggara memutuskan untuk menggelar kompetisi pada 17 dan 18 Oktober hingga 7 November 2020.
Rencana ini masih menunggu persetujuan pemerintah, namun Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menyampaikan persetujuan. “Bagi AFC, tak ada masalah,” ujar Sekretaris Jenderal AFC, Windsor Paul John, dilansir dari Berita Harian.
“Tak masalah dengan format yang ditetapkan FML selama ada pesetujuan pemerintah. Format yang disodorkan FAM menunjukkan bahwa mereka mencari jalan terbaik untuk menuntaskan liga,” ujar Windsor lagi.
Namun, Windsor menegaskan bahwa AFC hanya akan memberikan izin apabila Liga Malaysia mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pemerintah apabila kembali digulirkan.
Keuntungan lain dari format yang dipakai di Malaysia adalah penentuan wakil di kompetisi Asia tak perlu diperdebatkan lagi. “Pemenang di MSL dan Piala Malaysia bisa mewakili negara di kompetisi AFC jika format kompetisi diterima klub,” ujar Windsor.
“Dengan perubahan format ini, semua tim harus bersikap toleran, terutama ketika harus bermain kandang dan tandang dengan mempertimbangkan situasi ini,” Windsor melanjutkan.
Windsor juga menilai format Liga Malaysia ini bisa jadi contoh buat kompetisi di negara lain yang sementara ini tertunda karena pandemi Covid-19.
Opsi ini juga dinilai lebih baik daripada harus memberhentikan liga di tengah jalan.
Liga Malaysia mempertimbangkan opsi memangkas jadwal kompetisi karena pandemi Covid-19, langkah itu bisa ditiru Liga 1.
| SKOR.ID
Komentar