ACEHFOOTBALL.net — Pilar Persiraja Miftahul Hamdi, memberi dukungan penuh untuk APPI yang kontra dengan keputusan PSSI terkait 25 persen gaji pemain.
Dikutip ACEHFOOTBALL dari kumparan.com, eks pilar Timnas U-19 ini menilai angka itu masih terlalu kecil untuk pemain Liga 1 dan apalagi untuk pemain Liga 2.
Surat keputusan tertanggal 27 Maret menyebut bahwa klub kadung membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari kesepakatan kontrak untuk upah bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
Namun, keputusan itu menuai masalah baru. APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) langsung mengeluarkan rilis pernyataan tidak setuju.
Pasalnya, APPI tak dilibatkan dalam penentuan keputusan. APPI menilai PSSI mengeluarkan keputusan sepihak. Padahal, berkaitan gaji itu harus disepakati pemain dan klub dulu.
“Keputusan pembayaran gaji sebesar 25 persen sejak Maret-Juni merupakan hal yang seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak (klub dan pemain) terlebih dulu,” bunyi rilis APPI pada 28 Maret lalu.
“Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan kontrak kerja wajib dilakukan dengan kesepakatan antara klub dan pesepak bola, tidak bisa dilakukan sepihak,” tambah rilis itu.
Terkait hal itu, Hamdi mengaku kaget. “Harusnya sama-sama dapat solusi terbaik antara pihak manajemen dan pemain, jangan diputuskan hanya satu pihak (PSSI),” sebut dia pada Kumparan.
Ia mendukung APPI yang mau bantu pemain mencarikan solusinya.“Kalau bisa di atas 25 persen. Kalau tidak bisa 50 persen, ya, 40 persen juga bisa,” ungkap mantan pemain Bali United ini.
“Yang penting agak lebih (dari 25 persen). Tahu sendiri gaji pesepak bola beda. Apalagi mengingat ada bulan puasa sebentar lagi, lalu Lebaran,” tutur Hamdi, jebolan PPLP Aceh ini.
Hamdi mengungkapkan kebutuhan dari Maret sampai Juni tak akan tertutupi dengan besaran gaji 25 persen. Tapi beruntung, pemain Persiraja mendapat bayaran full untuk bulan Maret.
Ia masih menaruh harapan angkanya bisa lebih besar dari yang sudah diputuskan PSSI. Apalagi jika kompetisi musim 2020 jadi berhenti, tentu pemain butuh biaya lebih besar menyambung hidup.
Karena itu, para pemain harus pintar-pintar menghemat uang dari gaji yang tidak utuh semusim itu. “Persiraja sendiri sudah membayar full gaji Maret,” ungkap pemain 24 tahun ini.
Kata Miftahul Hamdi, untuk gaji ke depan (April hingga Juni), manajemen Persiraja belum memastikan apakah 25 persen atau 50 persen. “Kita lihat dulu hasil rapat dalam satu bulan ini. Mudah-mudahan dapat 50 persen,” harap suami Anastasia Malisa yang sudah dikaruniai seorang anak ini.
Komentar