ACEHFOOTBALL.net — Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat menyatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 tergantung pada situasi pandemi Covid-19 di Nusantara.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi bersama Kemenpora dan Pemda Papua perihal opsi-opsi penyelenggaraan serta kemungkinan terburuk jika harus ditunda.
“Tetapi menyikapi perkembangan dari ancaman Covid-19 ini, tentunya KONI Pusat akan selalu membuat evaluasi dari waktu ke waktu,” ujar Marciano dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (31/3/2020).
“Oleh karenanya, apapun perkembangan situasi itu nanti, kita lihat menjelang masa-masa mendekati pelaksanaan PON, kami akan mendengarkan sepenuhnya dari Menteri Kesehatan dan juga dari Menteri Pemuda dan Olahraga,” kata dia.
Menurut Marciano, apabila pandemi Covid-19 ini telah tertangani maka jadwal penyelenggaraan PON akan tetap berjalan sesuai rencana.
Namun jika pemerintah masih berupaya melawan virus berbahaya tersebut, maka otoritas terkait akan mempertimbangkannya.
“Apabila dimungkinkan dilaksanakan dengan kondisi yang aman untuk semua, tentunya PON akan kita lakukan tepat pada waktunya,”
Tetapi apabila ada dinamika yang mengharuskan kita mengambil langkah yang mengutamakan keselamatan, keamanan bagi seluruh peserta PON dan masyarakat yang ada di Papua, tentunya KONI Pusat akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian,” kata dia.
Meski begitu, ia meminta seluruh pihak yang terlibat untuk tetap bersiap menyongsong olahraga multieven terbesar di Indonesia itu, terutama pembangunan seluruh venue mesti berjalan sesuai rencana awal.
“Saya mengharapkan pembangunan venue tetap bisa berjalan dan tidak mundur terlalu jauh,” kata dia.
KONI juga menyerahkan keputusan nasib atlet baik yang tengah mengikuti Pelatda maupun tidak ke masing-masing daerah. “Untuk para atlet tentunya telah diambil keputusan, mereka melakukan kegiatan di tempat latihan masing-masing (apabila masih dalam Pelatda),”
“Tetapi apabila tidak di Pelatda, mereka melakukan latihan yang diarahkan pelatihnya masing-masing,” tukas dia.
Harapan Atlet
Sementara itu, Edgar Xavier Mavelo, atlet wushu peraih dua medali emas SEA Games 2019 Filipina, berharap PON 2020 di Papua ditunda jika pandemi virus corona belum usai.
Pewushu yang akan mewakili Provinsi DKI Jakarta di PON 2020 itu mengatakan bahwa wabah virus corona telah membuat persiapan atlet terganggu.
“Sebenarnya sih (PON) lebih baik ditunda, mengingat kemarin PON hampir dibilang enggak jadi karena kurang persiapan infrastruktur tapi ternyata jadi,” katanya.
“Terus sekarang ada pandemi virus corona ini para atlet di seluruh Indonesia juga melakukan social distancing dan berada di rumah. Jadi nggak latihan kan, kemungkinan ini (wabah corona) juga bisa lama,” kata Edgar.
Edgar mengaku harus melakukan persiapan kembali setelah wabah corona selesai. Atas alasan itu pula dirinya mengatakan bahwa para atlet akan minim persiapan jika PON 2020 di Papua diselenggarakan sesuai jadwal.
“Persiapan kita tertunda, yang sudah kita mulai jadi ke tahap awal lagi nanti setelah pandemi ini selesai. Menurut saya kalau PON masih tetap akan diadakan bulan Oktober, pasti akan banyak atlet yang belum siap,” ungkapnya.
KONI Aceh sendiri juga sudah mengambil putusan menghentikan sementara Pelatda, tapi para atlet tetap berlatih secara mandiri di rumah masing-masing.
Komentar