ACEHFOOTBALL.net — Hari ini Selasa terakhir di tahun 2019. Di kancah olahraga, khususnya sepakbola Aceh. Di bidang punya catatan manis. Tim sepakbola Aceh meraih emas di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Bengkulu.
Tentu saja hasil ini membuat Aceh lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020. Di level kompetisi, ada Persiraja yang menjadi juara 3 di Liga 2 musim 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 musim 2020.
Lalu, Persidi Idi juga nyaris mencetak sejarah baru. Untuk pertama kali dalam satu dasawarsa terakhir, klub Aceh Timur itu tembus babak perempatfinal Liga 3. Sayang sekali, mereka belum berhasil meraih tiket promosi.
Berikut ini, kami turunkan Kaleidoskop Sepakbola Aceh di tahun 2019. Laporan kami turunkan bertahap:
Emas Sepakbola Porwil
Tim sepakbola Aceh sudah menuntaskan misinya di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera di Bengkulu. Sekeping emas membuat haru biru semua penduduk tanah Rencong.
Apalagi, emas tersebut menjadi pelepas dahaga sepakbola Aceh yang 20 tahun kering prestsi di ajang Porwil. Terakhir Aceh meraih emas di Porwil 2019 di Jambi.
Keberhasilan itu tak terlepas dari tangan dingin dua pelatih muda Aceh. Keduanya adalah Muhammad Azhar dan Mukhlis Rasyid. Satu lagi Edi Gunawan, pelatih kiper.
Siapa sangka saat di Aceh punya pelatih berpengaruh dan berpengalaman tangani banyak klub, ternyata tuah ada pada pelatih muda yang masih minim jam terbang.
Untuk diketahui, keduanya paling banter pegang klub Liga 3, itu pun dengan prestasi tak elok. Namun, mereka malah dipercaya besut tim Porwil dan tergabung di grup neraka lagi.
Nyatanya, tanpa banyak koar-koar di media, Mukhlis, Azhar dan Edi Gunawan sukses membungkam ragam keraguan termasuk petinggi PSSI Aceh sendiri yang awalnya pesimis berprestasi karena menganggap minim persiapan.
Tapi siapa nyana mereka malah sukses main di Papua tahun depan di bawah polesan Azhar dan Mukhlis. Keduanya adalah mantan kapten PSBL Langsa dan PSLS Lhokseumawe.
Berikut ini profil singkat keduanya:
Muhammmad Azhar, yang juga akrab dipanggil Azhar adalah pelatih kelahiran Langsa pada tanggal 8 September 1983. Dia sudah punya sertifikasi C AFC sebagai pelatih sepakbola.
Semasa masih aktif sebagai pemain, Azhar pernah memperkuat barisan PSBL Langsa pada periode 200-06, Semen Padang/PSBL 2007/2008, PSAP Sigli 2009 – 2011, kembali ke PSBL Langsa pada tahun 2011 hingga 2014. Selama periode itu dia didapuk sebagai kapten.
Pengalaman melatihnya diawali pada tahun 2015 sebagai Asisten Pelatih PSBL Langsa. Selanjutnya tahun 2017 dipercaya melatih POPDA Kota Langsa serta 2018 jadi juru latih tim IPDN Langsa dan Aceh Timur.
Terbaru tahun 2019 sebagai asisten pelatih PSBL Langsa, kemudian dia mengundurkan diri dan fokus melatih tim bola Porwil Aceh. Tim ini kemudian menjadi juara.
Sedangkan Mukhlis Rasyid saat masih aktif juga tercatat sebagai kapten PSLS Lhokseumawe. Ia juga punya karier panjang sebagai pemain. Pada Aceh Putra Galatama (2000) tampil sebagai Juara Aceh.
Lalu, PSAU (2001), PSLS (2002-2007) Promosi dari Divisi 2 ke Divisi 1. PSSB Bireuen (2008), membawa PSLS promosi ke Divisi Utama 2009. Bersama PSAP Sigli pada tahun 2010/2011, promosi ke Indonesia Super League.
Kemudian, pada 2011 membawa PSLS Lhokseumawe promosi ke Indonesia Premier League. Tahun 2011-2013 bersama PSLS dan sebelum pada 2016 bersama Peusangan Raya di Divisi 3.
Sebagai pelatih, dia juga sukses membawa PSLS ke semifinal Liga 3 Regional Aceh pada 2017. Ia juga membawa tim PORA Kota Lhokseumawe merebut medali emas (2018). Tahun ini juga ia membawa PSLS masuk 6 besar Liga 3 Regional Aceh.
Kemudian, bersama rekannya Azhar membawa tim Porwil Aceh merebut medali emas di Porwil X Bengkulu dan meloloskan tim Aceh ke PON Papua 2020.
Komentar