ACEHFOOTBALL.net — Persiraja Banda Aceh kembali promosi ke kompetisi kasta tertinggi di Liga Indonesia. Pada musim 2011, pasukan Lantak Laju sukses masuk Liga Super Indonesia (ISL). Tahun ini, masuk Liga 1. Ada dua pelatih yang menjadi peracik sukses.
Delapan tahun lalu, Persiraja yang masih perkuat Azhari, Kurniawan, Abdul Musawir, Andrea dan lain-lain tampil sebagai juara 2 di Divisi Utama musim 2010/2011. Dalam laga final di Stadion Manahan, Solo, Rabu (25/5/2011) malam, Laskar Rencong dikalahkan Persiba Bantul 0-1.
Persijara berjaya di bawah asuhan pelatih Hery Kiswanto. Lewat tangan dingin mantan pemain Timnas Indonesia era 80-an itu, Persiraja berhasil menjuarai Divisi Utama wilayah I musim ini dan runner-up Liga Divisi Utama serta lolos ke ISL musim depan, mendampingi Persiba dan Mitra Kukar (Kutai Kartanegara) yang sukses menundukkan Persidafon Dafonsoro 2-1.
Hasil itu juga membuat suporter Kutaraja untuk Lantak Laju (Skull), julukan untuk suporter Persiraja menggelar sujud syuku bersama di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh sesaat setelah laga penentuan berakhir.
Itu dilakukan sebagai ungkapan suka cita mereka atas masuknya Persiraja ke Liga Super Indonesia (ISL) musim depan. Kini hal serupa juga dilakukan Skull begitu Mukhlis Nakata dkk menjadi juara 3 Liga 2 musim 2019.
Anak-anak Skull kembali melakukan sujud syukur di Masjid Baiturrahman. Syukur karena mereka sudah mengkahiri jejak delapan tahun berkutat di kasta kedua kompetisi Indonesia.
Dalam promosi kedua kali ini, tak ada nama Herry Kiswanto, tapi ada nama pelatih lain yang menyamai prestasi Herkis. Dia adalah Hendri Susilo. Lelaki ini baru satu musim membesut Persiraja. Dia sukses membuat Skull kembali bangga. Meski hanya finis di posisi ketiga, tapi tiket promosi yang dicari.
Persiraja berhasil menjuarai Grup Barat di babak penyisihan dengan catatan apik. Dari 22 pernampilan, menang 14 kali dan kalah delapan kali tanpa imbang alias seri. Lebih yahud lagi Komul dkk menyapu bersih semua laga kandang.
Status jago kandang pun layak disemat kepada pasukan Kutaraja ini. Melaju ke babak delapan besar, Assanur Rijal dkk juga tampil sebagai juara Grup A tanpa kekalahan dengan catatan sekali menang dua kali imbang.
Melaju ke semifinal, Ikhwani dan kolega kalah adu penalti saat lawan Persik Kediri dalam perebutan tiket final. Kalah membuat Wahyudi dkk harus mencari tiket di babak play off. Hasilnya, skuat racikan Hendri Susilo dkk menang 1-0 atas Sriwijaya FC.
Hasil ini membuat Luis Irsandi dkk lolos ke Liga 1 musim depan mendampingi Persik Kediri dan Persita Tangerang. “Kini, saya hanya mengingatkan manajemen untuk serius total dalam mengelola tim di Liga 1. Problem kompetisi tertinggi sangat kompleks. Infrastruktur juga harus dibenahi sesuai regulasi Liga 1. Finansial juga harus kuat,” tutup dia. [wsp/dbs]
Komentar