ACEHFOOTBALL.net — PSMS Medan sebenarnya hanya butuh hasil imbang di laga terakhir Grup B babak Perempat Final Liga 2 2019, Senin (18/11). Namun, PSMS justru menelan kekalahan dan mengubur ambisi melaju ke babak semifinal dan gagal lolos promosi ke Liga 1.
PSMS berjumpa Persita Tangerang pada laga terakhir Grup B. PSMS sempat unggul lebih dulu dari gol Natanael Siringo Ringo. Namun, PSMS kemudian kebobolan dua gol dari Aldy Al Achya dan Redi Rusmawan.
“Ini akhir perjuangan kami untuk lolos ke level yang lebih tinggi. Ternyata kami hanya bisa dan sanggup melaju sampai 8 Besar. Tetapi anak-anak sudah berjuang sampai sejauh ini,” ucap Jafri Sasta, pelatih PSMS.
Menurut Jari Sastra, ada beberapa hal yang membuat PSMS akhirnya kalah dari Persita. Salah satu faktor adalah banyaknya kesalahan yang dibuat para pemain sendiri. Baik dalam situasi menyerang dan bertahan.
“Kami tidak bisa memanfaatkan peluang yang harusnya menjadi gol tetapi tidak gol,” kata Jafri Sastra.
Bukan hanya kesulitan mencetak gol, mantan pelatih Mitra Kukar juga melihat ada beberapa momen yang membuat timnya kebobolan. Semua bermula dari kesalahan umpan yang harusnya bisa dihindari.
Selain itu, sambung Jafri Sastra, ada juga faktor konsentrasi para pemain PSMS. Sebab, dua gol yang bersarang di gawang PSMS terjadi di akhir babak. Gol pertama pada menit ke-44 dan gol kedua pada menit ke-87.
“Itu penyakit dari tim kami yang belum ada obatnya sampai saat ini,” kata Jafri Satra.
Komentar