ACEHFOOTBALL — Jika Anda bukan penggemar Bundesliga, lantas menyaksikan siapa pemimpin klasemen Liga Jerman saat ini, Anda pasti tercengang.
“RB Leipzig adalah penghinaan untuk Bundesliga,” tukas CEO Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, kepada media setempat.
Menurut dia, klub promosi tersebut dibentuk hanya demi memperkaya sponsornya Red Bull, dan berlawanan dengan tradisi sepakbola Jerman.
Mungkin Watzke cemburu kepada RB Leipzig? Mengingat ini adalah musim pertamanya di kasta tertinggi Liga Jerman dan mampu bersaing dengan Bayern Munchen di level teratas.
Memang sudah jelas, nama RB Leipzig sangat tidak familiar. Tim ini baru terbentuk tujuh tahun lalu; dan dalam rentang waktu tersebut melesat, dari divisi lima Bundesliga ke kompetisi level teratas.
Malahan, kini Leipzig unggul tiga poin dari sang juara bertahan Bayern Munchen di puncak.
Barangkali kondisi inilah yang membuat Hans-Joachim Watzke punya pandangan miring pada klub yang berdiri pada 2009 tersebut.
Terlepas dari kemampuan RB Leipzig menjadi penantang Bayern, bagi Watzke klub ini bukanlah klub yang sesuai tradisi sepakbola Jerman.
Katanya seperti dilansir BBC, “Mereka (Leipzig) bekerja sangat apik dalam skala olahraga. Tapi, klub ini dibangun untuk mendorong pemasukan Red Bull (sponsor mereka), tidak lebih dari itu.”
“Tidak ada tradisi. (Berbeda dengan) Leicester City memainkan sepakbola 100 tahun atau bahkan lebih. Leicester City tidak terlalu besar dalam kemampuan finansial, tidak seperti Manchester United, Man City, Liverpool, atau klub lain.”
“Tapi Leipzig, dari kemampuan ekonomi, mereka punya uang terbanyak, hanya di bawah Bayern Munchen di Jerman; karena mereka memiliki Red Bull di belakang mereka (sebagai sponsor). Dan jika mereka ingin, mereka bisa saja membayar (dengan harga apa pun untuk pemain baru).”
Pada sisi lain, Watzke membenarkan, kehadiran RB Leipzig memang bagus untuk meningkatkan kompetitivas Liga Jerman.
Pasalnya, saat ini hanya merekalah yang bisa menjadi penantang Bayern Munchen. Namun secara tradisi, menurut Watzke, Leipzig melanggar kebiasaan di liga tersebut.
“(Kehadiran Leipzig) baik untuk tiga (karena berada di puncak, dan melawan dominasi Bayern). Persaingan untuk gelar juara semakin rapat. Tapi pembangunan Leipzig bukanlah tipe saya,”
“Di sepakbola Jerman, klub adalah milik fans, para penonton, dan level tiket kami sangat murah. Banyak fans datang dari Inggris ke Borussia Dortmund untuk (laga seharga) 11 Euro.” [sidomi]
Editor: Indra
Komentar