ACEHFOOTBALl — Juara Piala Sudirman, Mitra Kukar, tadi melakukan konvoi mengarak-arak tropi pertamanya. Kebahagiaan warga Kutai Kartanegara juga menjadi milik trio Aceh.
Ketiga pemain Aceh yang membela tim berjuluk Naga Mekes itu adalah Syakir Sulaiman, Syahrizal dan Defri Riski. Syakir adalah pemain Aceh yang terakhir bergabung dengan klub racikan Jafri Sastra ini.
Seperti diketahui, Mitra meraih meraih juara Piala Jenderal Sudirman Cup di Stadion Glora Bung Karno, Minggu (24/1/2016) malam lalu, usai mengandaskan Semen Padang 2-1.
Gelandang kelahiran Pantee Gurah, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, 30 September 1992 mengaku terharu dengan hasil yang diperoleh bersama klubnya saat ini.
“Saya terharu telah mempersembahkan satu gelar untuk Mitra Kukar sejak pindah dari Sriwijaya FC seusai Piala Presiden pada Oktober 2015 lalu,” kata mantan pemain Persiba Balikpapan ini.
Kata dia, kemenangan atas Kabau Sirah dipersembahkan untuk fans klub dan masyarakat Tenggarong dan keluarga.
Bagi Syakir, pertandingan pekan lalu itu adalah final ke dua dirinya dan juara pertama. “Semua masyarakat harus menikmati keberhasilan ini,” sebutnya.
Mengenang kondisi tahun lalu, Syakir punya dua catatan tak terlupakan selama 2015. Momen pertama saat bersama Sriwijaya FC tampil di final Piala Presiden 2015.
Meskipun hanya mampu mengangkat trophy runner up, hal tersebut menjadi pelipur lara Syakir ditengah mandeknya kompetisi akibat kisruh Menpora dan PSSI yang terus berlarut.
“Yang berkesan kemarin tentu Piala Presiden, meskipun hanya masuk final, tetapi dapat pengganti liga yang tidak jalan,” ujar Syakir seperti dilansir goal.com beberapa waktu lalu.
Selain momen tersebut, ada satu lagi momen spesial bagi Syakir terkait sosok yang selalu menjadi motivasi besarnya, yakni sang pacar Putri Violla.
Pacarnya yang merupakan salah satu presenter stasiun televisi swasta nasional ini kerap memberikan support langsung di pertandingan.
Hal tersebut diyakini Syakir menjadi kekuatan tersendiri di tiap pertandingan. “Selalu berkesan karena mendapatkan support langsung baik dari pacar maupun keluarga,” ungkap mantan pemain Persiraja Banda Aceh ini.
Terkait harapan-harapannya yang lain pada tahun 2016, Syakir berharap kompetisi di Indonesia kembali normal.
Menurutnya, turnamen-turnamen tidak bisa dijadikan tolak ukur prestasi karena tanpa target jangka panjang.
“Harapan saya dan harapan seluruh pemain lainnya semoga kompetisi bisa kembali normal,” pungkasnya.
Sumber: goal/dbs
Editor: Indra
Komentar