Dukungan sebagian warga Turin sudah pasti untuk klub asal kotanya. Siapa lagi kalau bukan Juventus. Sialnya, The Old Lady musim ini terseok-seok. Maka muncullah klub lain yakni Torino yang musim ini mulai menggeser dominasi Juve.
Terbukti, saat ini klub yang pernah mereguk kesuksesan awal 1940-an ketika mereka menjadi tim Italia pertama yang merebut scudetto 5 kali berturut-turut, sehingga tim itu di juluki il grande Torino.
Masa keemasan berakhir dengan tragis ketika anggota il grande Torino tewas dalam kecelakaan pesawat yang menabrak dinding Basilica Superga di bukit Superga pada 4 Mei 1948 setelah melawat ke Lisbon dalam laga persahabatan melawan Sporting Lisbon.
Seluruh pemain dan pelatih seperti Ezio Loik, Valentino Mazzola, Mario Rigamonti, dan Romeo Menti, yang juga anggota tim azzurri tewas, dan menyisakan satu orang saja dari il grande Torino, yang kebetulan tidak ikut karena cedera.
Bagi warga Turin ada Derby della Mole dalam balutan laga Turino versus Juventus. Untuk sementara saat ini, Torino meneruskan tren positifnya musim ini dengan menekuk Palermo untuk kemudian naik ke urutan kedua di tabel klasemen sementara Serie A.
Torino naik ke peringkat dua klasemen sementara Serie A usai mengalahkan Palermo 2-1 pada laga pekan keenam di Stadion Olimpico Turin, Minggu (27/9/2015) malam WIB.
Bermain di depan pendukungnya sendiri, Torino unggul 1-0 lewat gol bunuh diri pemain bertahan Palermo, Giancarlo Gonzalez, yang salah mengantisipasi tendangan bebas Marco Benassi pada menit 44.
Marco Benassi membawa Torino unggul 2-0 usai mendapatkan umpat pendek Maxi López pada menit 48.
Gelandang Torino Cristian Molinaro diusir wasit pada menit 61 karena melanggar penyerang Palermo Aleksandar Trajkovski.
Giancarlo Gonzalez membayar kesalahan gol bunuh diri di babak pertama dengan mencetak gol untuk Palermo dari sundulan setelah memaksimalkan umpan silang Franco Vazquez pada menit 71.
Torino harus bermain dengan sembilan pemain sejak menit 88 setelah Joel Obi mendapatkan kartu merah langsung menyusul tekel kerasnya terhadap Franco Vázquez.
Kendati unggul jumlah pemain namun hingga laga usai Palermo tidak mampu mengejar ketertinggalan atas Torino.
Hasil ini memastikan Torino keperingkat dua klasemen sementara Serie A sementara Palermo tertahan di peringkat 12 dengan tujuh poin dari enam laga. Nasib kurang beruntung sedang bernaung di rumah Nyonya Tua. Saat ini pasukan Allegri tertahan diposisi 15. Walahhh..
Editor: Indra
Komentar