Presiden Persija, Ferry Paulus sepertinya ikhlas melepaskan masa depannya bersama klub Macan Kemayoran itu. Di saat didera krisis finansial, Ferry pun angkat bicara mengenai masa depannya di Persija.
Ferry mengaku tidak ada masalah jika dirinya harus hengkang dari klub yang sudah berkorban, menguncurkan dana Rp 70 miliar untuk operasional tim.
Menurutnya, dia mempersilakan jika ada yang ingin masuk menggantikan dirinya. Namun dia memberi catatan, yang perlu diperhatikan jika ada pengurus baru adalah cara yang digunakan agar tim Macan Kemayoran menjadi lebih baik lagi.
Ferry sendiri, menunjukkan sikap legowo jika memang harus lengser dari Persija. “Di manajemen, mau apa juga bisa. Termasuk, menjadi pemilik saham mayoritas juga bisa. Kalau pun saya harus keluar, tidak ada masalah,” kata dia.
“Yang penting bagaimana caranya Persija bisa lebih baik dan eksistensinya lebih baik. Jangan sampai masuk, tapi melorot, misalnya dari posisi tiga kemudian turun, bahkan degradasi,” papar Ferry.
Ferry mempersilahkan pihak yang ingin menggantikan posisinya. Tak hanya itu, ia juga akan membantu mengurus proses tersebut. Hanya saja, menurutnya perjuangan untuk memperbaiki Persija tidak akan mudah.
Kata dia, ada segudang persoalan termasuk hutang dan krisis finansial yang hingga kini masih berdampak pada para personil dan pelatih. “Kalau mau mengurus Persija, silakan saja. Tidak perlu bayar utang ke saya,” sebutnya.
Ferry sendiri menjabat sebagai Presiden Persija dalam waktu yang tidak sebentar. Selama empat tahun kepemimpinannya, Persija tak jarang mengalami persoalan krisis finansial yang berimbas pada kesejahteraan pemain dan latihan yang tersendat.
Editor: Indra
Sumber: antara
Komentar