Pelatih Timnas Usia Muda (U-16 dan U-19), Fakhri Husaini meminta aksi nyata dari Menpora Imam Nahrawi untuk masa depan para pemainnya. Ia menyesalkan sikap Menpora yang hanya memikirkan turnamen, tanpa memikirkan nasib para pemain Timnas.
Timnas Usia Muda secara resmi dibubarkan karena Menpora tidak bersedia mencabut SK pembekuan PSSI yang berujung sanksi FIFA. Saat sanksi FIFA dijatuhkan pada 30 Mei 2015, Fakhri Husaini sudah mengambil langkah memulangkan para pemainnya.
Timnas U-16 dipersiapkan berlaga pada Piala AFF U-16 2015 di Solo. Sedangkan Timnas U-19 dipersipakan mempertahankan predikat juara bertahan pada turnamen Piala AFF U-19 2015 di Sidoarjo.
“Di satu sisi saya dapat tugas dari negara,tapi negara sendiri yang menghancurkan Timnas U-16 dan Timnas U-19. Sesakit apapun situasi ini, saya masih punya jalan. Tapi anak-anak belum tentu. Sulit untuk memulihkan sakit hati para pemain muda,” kata Fakhri di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2015).
Sebagai bentuk tanggung jawab, Fakhri minta solusi nyata dari Kemenpora. Selama ini, Menpora selalu memikirkan membuat turnamen, tapi ada tidak pemikiran membina timnas, khusunya usia muda.
Usai pembubaran Timnas Usia Muda, Fakhri kembali akan menjalankan pekerjaan sebelumnya di Kalimantan Timur.
“Saya karyawan tetap pupuk Kaltim. Saya akan kembali ke sana. Dalam menjalankan tugas (pelatih) ini saya diberikan dispensai tanpa ada upah dari perusahaan,” paparnya.
sumber: okezone
Komentar