ACEHFOOTBALL.net — Kompetisi Championship 2025/26 (Liga 2) belum juga menapaki separuh musim, namun sejumlah klub sudah melakukan perombakan di kursi pelatih kepala.
Tekanan hasil instan tampaknya menjadi alasan utama sejumlah manajemen mengambil keputusan cepat. Hingga pekan keenam, namun sudah tujuh pelatih kepala kehilangan jabatan.
Fenomena ini mencerminkan kerasnya persaingan di kasta kedua sepak bola nasional, di mana hasil buruk langsung berujung pada pemecatan.
Teranyar, Persiku Kudus resmi berpisah dengan pelatih Alfiat pada Minggu (19/10/2025) malam. Catatan empat poin dari enam laga (1 menang, 1 seri, 4 kalah) membuat manajemen Macan Muria kehilangan kesabaran.
“Saya mohon maaf belum bisa memberi hasil maksimal. Semoga Persiku ke depan lebih baik,” ujar Alfiat.
Sebelumnya, Persipal Palu juga mendepak Delfi Adri pada pekan ketiga. Pelatih asal Sumatera Barat itu gagal mempersembahkan satu pun kemenangan sejak awal musim. Kekalahan beruntun di laga tandang menjadi pemicu berakhirnya kerja sama.
Nasib serupa menimpa Aji Santoso. Ia diberhentikan oleh Persela Lamongan pada Rabu (8/10/2025) setelah serangkaian hasil mengecewakan. Namun, dua pekan berselang, Aji langsung mendapat pekerjaan baru sebagai pelatih PSPS Pekanbaru.
Dari Papua, Persipura Jayapura memutus kontrak Ricardo Salampessy usai kekalahan dari Deltras FC, Sabtu (11/10/2025). Manajemen Mutiara Hitam kemudian menunjuk Rahmad Darmawan (RD) sebagai pengganti.
Sementara itu, Sriwijaya FC turut menonaktifkan Achmad Zulkifli (Azul) karena pelanggaran disiplin. Azul membawa tim lapis dua dan tiga ke laga uji coba tanpa izin manajemen.
“Kita dapat laporan ada laga uji coba tanpa sepengetahuan klub,” ujar Wapres PT SOM, Mohammad David.
Jika dirunut sejak awal musim, tujuh pelatih yang sudah didepak sejauh ini adalah:
1️⃣ Ilham Romadhona (PSPS Riau)
2️⃣ Kahudi Wahyu Widodo (PSIS Semarang)
3️⃣ Delfi Adri (Persipal Palu)
4️⃣ Aji Santoso (Persela Lamongan)
5️⃣ Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura)
6️⃣ Achmad Zulkifli (Sriwijaya FC)
7️⃣ Alfiat (Persiku Kudus)
Belum separuh musim, namun rotasi di kursi pelatih menunjukkan satu hal: Liga 2 musim ini benar-benar tanpa ruang kompromi bagi hasil buruk.



















Komentar