ACEHFOOTBALL.net — Pemain Internesional Jerman, Mesut Ozil menyukai sebuah tweet penggemar Arsenal yang meminta klub itu untuk “membebaskannnya” menyusul kekalahan memalukan The Gunners 0-3 dari Aston Villa.
Pemain berdarah Turki ini tak termasuk dalam skuat Arsenal musim ini di Premier League meski ia menjadi salah satu penerima gaji tertinggi di klub London itu. Penampilan terakhir Ozil terjadi pada bulan Maret.
Kemunculan tweet dengan pesan “Free Ozil” dan “I Miss You Ozil” juga mulai disukai rekan-rekan Ozil di Emirates Stadium. Ozil sangat marah karena dirinya diasingkan dari skuat utama Arsenal setelah dia membuat pernyataan mengecam penindasan Muslim Uighur.
Ketika ditanya tentang pernyataan juara Piala Dunia, manajer Arsenal Mikel Arteta mengatakan Sky Sports: “Semua orang bebas mengungkapkan perasaan mereka,” ujar dia seperti dilansir sportbible
“Itu hanya keputusan sepak bola dan hati nurani saya sangat tenang karena saya sangat adil dengannya. Tingkat komunikasi saya dengannya sangat tinggi, kami tahu apa yang diharapkan satu sama lain.”
“Dia memiliki peluang seperti orang lain. Saya sedih karena saya harus meninggalkan tiga pemain dari daftar ini, tetapi saya mencoba untuk melihat mata semua orang dan merasa nyaman dengan itu.
“Dengan Mesut, saya memiliki perasaan ini karena saya sangat jujur sejak saya tiba di klub ini. Ini tidak ada hubungannya dengan komentar [Ozil]. Itu keputusanku,” tukas manajer asal Spanyol itu yang pernah jadi asisten Pep Guardiola.
Villa menghempas Arsenal dengan skor 3-0 berkat gol bunuh diri Bukayo Saka. Lalu, tendangan Trezeguet dibelokkan pemain remaja itu sehingga melewati Bernd Leno yang tak berdaya di bawah mistar.
Arsenal menjadi tak berdaya sepanjang pertandingan dan performa itu jauh dari kerja bagus di Old Trafford saat mereka melawat ke Manchester United akhir pakan lalu.
Ollie Watkins melanjutkan penampilannya yang luar biasa melawan klub anggota big six dengan mencetak dua gol tambahan di babak kedua untuk memastikan kemenangan yang tak terlupakan bagi tim Dean Smith.
Komentar