ACEHFOOTBALL.net — Ada banyak cara untuk membuktikan rasa kagum pada pemain idola dan klub favorit. Ada yang menghiasi kamar pribadi dengan segala macam poster atau bikin rajah (tato) di badan hingga mengoleksi macam ragam merchandise.
Namun yang dilakukan seorang nelayan di pinggiran Banda Aceh ini berbeda. Dia “membalut” perahunya dengan warna hitam putih yang identik klub langganan juara Liga Italia. Siapa lagi kalau bukan Juventus.
Grafiti “Juventus” tampil begitu mencolok di badan perahu ini. Bukan hanya nama Si Nyonya Tua — julukan Juventus, inisial superstar Juve Cristiano Ronaldo asal Portugal juga tercetak apik di sana; CR7.
“Saya membeli perahu ini sejak 2019. Bulannya tak ingat lagi,” ungkap Syarifuddin Arsyad, nelayan Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh kepada saya, kemarin.
Saat saya bertamu ke rumahnya di dusun Kutaran, Alue Naga dua hari lalu, Bang Pudin — sapaan akrab Syarifuddin baru saja membawa keluarga “cari angin” diluaran. Di rumah sangat sederhana itu, ia ditemani sang istri, Sukmawati serta tiga anaknya.
Si sulung Maulidawati (14) sudah mulai remaja. Ridwan Saputra (10) baru duduk di kelas empat sekolah dasar. Dan yang bungsu Putri Humaira masih balita. “Rencana sore ini mau melaut, tapi angain kencang, jadi batal berangkat,” katanya.
“Kalau tidak melaut, yaa, kami mau makan apa? Istilahnya sekali melaut untuk sekali makan,” sambung nelayan 33 tahun ini dalam bahasa Aceh.
Kenapa begitu? Karena, lanjut dia, rezeki melaut itu tidak menentu. Terkadang banyak, adakalanya hanya cukup untuk masak di rumah saja. “Makanya tadi saya bilang sep si uroe pajoh — cukup kebutuhan satu hari saja—,” tampilnya.
Namun, Bang Din, merasa bersyukur. Sejak “mengenderai” Si Zebra — mengarungi sisi luar pengairan Selat Malaka, rezekinya tidak kurang. “Alhamdulillah, sejak saya pakai perahu ini, Alhamdulillah rezeki terus ada tidak seperti sebelumnya,” ucap dia.
Zebra adalah gelar lain Juventus yang menunjukkan warna kostum mereka. Kostum keberasaran raksana Italia ini hitam putih persis kulit Zebar, bintang yang masih satu keluarga dengan Kuda ini berasal dari Afrika Timur.
Warna hitam putih penuh artistik itulah yang menghiasi dinding perahu Bang Din di perairan Alue Naga. “Sekarang catnya sudah mulai pudar. Lagi pula sudah saya tambahkan cat merah di sekitar bulatan di depan, biar seperti mata,” kata dia.
Memang — saat ini ada yang bintik merah di sekitar haluan — bagian depan— perahu. Padahal sekira awal Maret, perahu Juventus ini masih kinclong. Bang Din sendiri berencana ingin mempercantik kembali perahunya.
“Insya Allah jika ada rezeki, saya ingin bikin kinclong lagi seperti saat saya beli dulu,” ujar pelaut ini seraya bertutur asal mula ia membeli perahu Juventus tersebut.
Kataya, pada suatu hari di tahun 2019 yang bulannya tak ia ingat lagi, ia meminta adiknya untuk membeli sebuah perahu di Kabupaten Pidie, tepatnya di Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga. Sigli, ibukota Kab Pidie berjarak sekira 112 kilometer dari Banda Aceh.
“Awalnya saya minta adek untuk membeli perahu sekon — setengah pakai. Dia bilang ada perahu dengan warna hitam putih tulisan Juventus, harganya Rp9.5 juta di Sigli,” kisah Bang Din yang didampingi istrinya, Sukmawati dan putra tunggalnya; Ridwan Saputra.
“Karena memang saya suka Juventus, ya sudah saya minta dia untuk membelinya. Saya tambah ongkos bawa dari Sigli ke Banda Aceh Rp500 ribu,” sebut ayah tiga anak ini. “Sejak itulah saya pakai perahu itu sampai sekarang.”
Berangkat melaut, Bang Din tidak sendiri. Dia ditemani Yahwa Li. Yahwa Li seorang pria berusia 60 puluhan tahun yang punya hubungan keluarga dengannya. Namun dia masih terlihat gagah meski kulitnya sudah legam di bakar matahari.
“Kalau melaut sendiri berat. Karena kami menjala ikan di laut pakai jaring. Jaraknya sekitar 300-400 meter dari bibir pantai,” cerita Bang Din. “Kalau dekat Pulau Weh, Sabang tidak pernah. Dulu ada sekali,” ujarnya.
Bang Din sendiri mengaku sejak tamat sekolah dasar sudah diajak melaut oleh orang tuanya. Hingga dia sudah berkeluarga, “tradisi” melaut tetap dilanjutkannya sebagai mata pencaharian. Kepoin terus situs ini, dengan liputan lanjutan tentang Perahu Juventus di Laut Aceh. [@mismail]
Komentar