ACEHFOOTBALL.net — Mantan pencetak gol tercepat di Arafura Games 2019, Hendra Yani mengakhiri masa lajang. Hendra yang juga salah satu pilar penting Persada Abdya bertunangan dengan Risma Roza, Selasa (2/6/2019).
Kabar bahagia tersebut dikutip dari Facebook Persada yang mengabarkan, senyum bahagia terpancar di wajah Hendra Yani ketika menyambut para pemain Persada lainnya yang diundang di acara tersebut.
“Seluruh punggawa Persada Abdya hadir dalam acara pertunangan tersebut, bahkan juga mendampingi aparatur Gampong Pawoh, Susoh untuk Intat Ranup (adat lamaran) ke rumah calon yang tidak begitu jauh dari kediaman Hendra Yani,” tulis akun klub.
Disebutkan, bagi Hendra Yani, Risma Roza merupakan sosok kekasih yang baik hati, penyayang serta humoris. “Kini setelah resmi bertunangan, pencetak gol tercepat di Arafura Games 2009 Australia itu membagikan foto bahagia melalui instastory Instagram,”

Hendra Yani adalah salah satu pemain Aceh yang berlaga di Arafura Games 2019. Dari “generasi” ini yang masih eksis termasuk Fitra Ridwan, kini di Persija Jakarta.
Hendra yang didapuk sebagai kapten mencetak gol tercepat ke gawang pasukan tuan rumah Northern Territory U-16, dalam lajutan laga cabang sepakbola di TIO Stadium, Selasa (12/5/2009).
Gol itu tercipta tidak sampai pada detik ketiga, namun hanya dua detik saja, sejak peluit kick off wasit Mc Rachard dibunyikan. Ya itulah gol mega sejarah selama Arafura Games berlangsung sejak tahun 1991.
Lalu bagaimana proses gol spektakuler itu? Saat itu, wasit Mc Richard berdiri di sisi kanan kotak tengah. Dua pemain Aceh berada di sisi bola-sesuai dengan undian tengah lapangan.
Hafli dan Abdurahman Eto’o berada di kotak kick off. Sejenak peluit dilengkingkan Mc Richard, Hafli menyodorkan bola kepada Abdurrhaman, bola dihentikan oleh Abdurrahman, lalu Hendra Yani melesat ke sisi Abdurahman dan melakukan tendangan bola yang masih di bawah kaki Striker Aceh itu.
Bola melambung jauh dari tengah lapangan, melengkung dan langsung menusuk tipis di bawah mistral tengah gawang NT U-16. Semua bagai tak percaya, ketika jaring tuan rumah koyak.
Wasit masih belum berlari, kiper NT U-16 masih belum siap dengan posisi sedikit mendekati garis akhir kotak enambelas. Gol, teriak para suporter Aceh, sedangkan pasukan tuan rumah bagai tak percaya.
Dan sensasi sejarah pun tercipta di TIO Stadium, saat laga belum sampai tiga detik dipentaskan. “Saya melakukan tendangan jarak jauh itu ketika melihat kiper lawan terlalu di depan. Alhamdulillah, skenario saya sukses. Dan kamipun mencetak sejarah,” kata Hendra Yani.
Hendrayani adalah anak kedua dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Asnami (ayah) dan Elifarida (ibu). Pria muda itu mulai aktif bermain bola sejak kelas 1 SMP Susoh, Abdya, dan terus berlanjut hingga SMA 1 Susoh Abdya.
Kini, hendra adalah kapten Persada Abdya dalam beberapa tahun terakhir. Kini, mereka sedang persiapan menghadapi guliran kompetisi Liga 3 Regional Aceh yang berlangsung bulan depan, 1 Agustus 2019.
Persada tergabung dalam dalam Grup C bersama tuan rumah PSGL Gayo Lues, Persilatama, Persitas Aceh Tengah, PS Simeulue, Persal Aceh Selatan, PSAS Aceh Singkil.
Komentar