ACEHFOOTBALL — Usai melakoni derbi panas, dua klub Aceh yakni Persiraja dan PSBL Langsa mengalikan fokusnya ke pekan 10 Liga 2 Grup I minggu depan.
Mengomentari laga derbi, Asisten Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas bersyukur pemainnya bisa mengakhiri laga sesuai target. Secara umum, Akhyar memuji permainan pada laga derbi Aceh ini bermain cukup baik.
Meskipun ada beberapa kali pemain terprovokasi dengan beberapa insiden yang terjadi di lapangan. “Secara umum anak-anak cukup baik permainannya, meskipun kita sayangkan Fahrizal Dillah terprovokasi di lapangan hingga diganjar kartu merah,” kata dia.
Pada sisi lain pihaknya terpukul dengan kehilangan Fahrizal Dillah pada saat-saat genting. Kata dia, Persiraja kehilangan besar dengan diganjarnya kartu merah Fahrizal Dillah.
Karena pemain berkonstum 27 ini selama ini menjadi andalan Laskar Rencong mengoyak jala gawang lawan, terutama bola-bola atas.
Meskipun kehilangan penyerangan, Laskar Rencong masih terdapat pemain baru Yosua Pahabol, mantan Timnas U22 yang juga bisa mengobrak-abrik baris pertahanan lawan.
Bahkan pada laga derbi Aceh Persiraja-PSBL Langsa, ia berhasil menyumbang satu gol dan Persiraja berhasil mencuri poin penuh.
Pahabol bahkan beberapa kali membuat pemain bawah PSBL Langsa harus berjibaku menghalau bola dari kaki pemain asal Papua ini. Bila bola di kaki Pahabol, pemain bawah PSBL Langsa menjaganya hingga tiga pemain.
Kendati demikian, Akhyar menyebutkan akan mempersiapkan pemain lain untuk menggantikan Fahrizal Dillah karena tak bisa merumpur selama dua kali pertandingan.
“Kita akan persiapkan tim untuk menggantikan Fahizal Dillah, memang sangat kita sayangkan dia kartu merah, setelah pulih dari cedera, sekarang kembali tak bisa main,” jelasnya.
Asisten Pelatih PSBL Langsa, Kurnia Khalik menilai kepemimpinan wasit tidak tegas, sehingga terjadilah insiden yang berakhir dua pemain diganjar kartu merah pada babak pertama. “Kepemimpinan wasit sangat buruk, hingga terjadi seperti ini,” tukas dia.
Menurutnya, beberapa insiden yang berakhir tensi permainan tinggi tidak terjadi bila wasit Kuspriyanto tegas.
Akan tetapi, selama 90 menit berjalan pertandingan, wasit terlihat ragu-ragu dalam memutuskan, hingga menimbulkan tensi pertandingan tinggi. “Kalau wasit lebih tegas, tidak terjadi seperti itu,” tegasnya.
Katanya, tim PSBL Langsa datang ke Banda Aceh hendak bermain sepak bola yang sportif. Target awalnya hanya bisa bermain imbang di kandang Persiraja, meskipun berakhir kalah tipis. Akan tetapi, ia menilai permainan timnya sudah bagus.
“Kita main memang bertahan, dimanapun begitu kalau main di kandang lawan, target awal kita hanya seri saja,” jelasnya.
Kendati demikian, Kurnia Khalik mengaku tetap kestaria menerima hasil pertandingan kali ini. meskipun timnya harus mengakui kekalahan atas tuan rumah Persiraja. “Saya ucapkan selamat kepada Persiraja yang sudah meraih poin penuh,” tutupnya. [habadaily]
Editor: Indra
Komentar