Dua legenda sepak bola Brasil dan Argentina, Zico dan Diego Armando Maradona, dianggap berpeluang menjadi presiden baru FIFA setelah Sepp Blatter mengundurkan diri, Selasa (2/6/2015).
Setelah pengunduran diri Blatter, melalui akun Facebook-nya, Zico sempat mengutarakan keinginannya maju sebagai kandidat presiden. “Kenapa tidak?” ujar Zico di akun media sosialnya. “Hidup saya selalu di dunia sepak bola. Ini minat yang selalu saya jalani dengan serius baik di Brasil atau negara lainnya.”
Zico yang merupakan mantan Menteri Olahraga Brasil ini mengklaim memiliki pengalaman dengan klub sepak bola. “Saya meletakkan sepak bola di atas politik.”
Meski sudah mengutarakan keinginannya calon presiden FIFA, Zico juga mengaku tak memiliki dukungan dari asosiasi sepak bola negara manapun. “Saat ini itu hanyalah sebuah gagasan. Siapa tahu?”
Dukungan Bagi Maradona
Berbeda dengan Zico, Maradona justru telah mendapatkan dukungan dari Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
“Presiden sebuah federasi sepak bola internasional seharusnya adalah Diego Armando Maradona atau seorang sepertinya,” ujar Maduro dalam acara televisi mingguannya. “Dia telah mengkritisi FIFA selama beberapa dekade.”
Maradona, yang membawa Argentina menjadi juara dunia pada 1986 itu memang berulang kali secara terbuka mengkritik Blatter. Bahkan dengan tegas ia juga menyuarakan dukungannya kepada rival Blatter, Pangeran Ali Bin Al-Hussein.
Selain mendukung Maradona, Maduro mengaku kecewa lantaran negaranya juga menjadi sorotan. Pasalnya, setelah salah satu pejabat FIFA yang ditahan di Swiss, Rabu (27/5/2015), Rafael Esquivel, merupakan ketua federasi sepak bola Venezuela.
“Pihak penuntut telah meminta investigasi penuh kepada Federasi Sepak Bola Venezuela,” ujar Maduro melanjutkan. “Saya, sebagai kepala negara, mendukung penuh langkah tersebut.”
Akan tetapi meski mendukung penuh penyelidikan yang diotaki Amerika Serikat tersebut, Maduro juga mengkritik pemerintah AS yang dianggap telah keluar dari yurisdiksi mereka.
“Mereka mendepak Blatter sehingga dapat memerintah FIFA,” ujar Maduro melanjutkan.
Dalam pandangan Maduro, apa yang dilakukan Amerika Serikat merupakan manuver untuk mengambil hak tuan rumah dari Rusia dan Qatar.
“Setidaknya, kedua negara tersebut tidak dapat bersinar,” ucap Maduro.
sumber: cnn
Komentar