ACEHFOOTBALL.net – Kompetisi Pegadaian Championship 2025/26 baru memasuki pekan ke-3, namun kursi pelatih di Liga 2 sudah berguncang.
Tiga klub sekaligus, yakni PSPS Pekanbaru, PSIS Semarang, dan Persipal Palu, resmi berpisah dengan pelatih kepala masing-masing setelah rentetan hasil buruk.
PSPS Pekanbaru menjadi yang pertama melakukan perubahan. Pelatih kepala Ilham Romadhona bersama jajaran staf seperti asisten Kristiawan, pelatih fisik Rici Vauzi, hingga pelatih kiper Kurnia Sandy mundur secara kolektif pada akhir September.
Hasil minor berupa sekali imbang dan dua kekalahan membuat suporter mendesak perubahan cepat.
Tak berselang lama, PSIS Semarang menyusul dengan keputusan mengejutkan. Klub Mahesa Jenar memutus kontrak Kahudi Wahyu pada Selasa (30/9) malam usai menelan tiga kekalahan beruntun, termasuk saat dijegal Persiba Balikpapan di kandang sendiri.
Untuk sementara, tim akan ditangani asisten pelatih Ega, sembari manajemen mencari juru taktik baru.
Situasi serupa terjadi di Persipal Palu. Kekalahan telak 0-5 dari Barito Putera membuat manajemen langsung melakukan evaluasi menyeluruh dan mengakhiri kerja sama dengan pelatih Delfi Adri beserta stafnya.
Keputusan ini diambil agar tim bisa segera bangkit dari papan bawah klasemen. Gelombang pemecatan dini ini menjadi sinyal keras bahwa persaingan di Liga 2 musim ini sangat ketat.
Start buruk tidak lagi bisa ditolerir, dan tekanan dari publik suporter menjadi faktor penentu. Ketiga klub kini harus bergerak cepat mencari pengganti demi menyelamatkan langkah mereka di kompetisi.
Komentar