ACEHFOOTBALL.net — Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, tercatat sebagai pelatih termuda di semifinal Liga Champions musim ini. Dia baru berumur 33 tahun. Prestasi apik seorang pelatih.
Setelah membawa timnya melaju ke semifinal usai menang atas Atletico Madrid, Nagelsmann mengatakan, bakal langsung fokus menatap laga melawan PSG. Namun, sebelum itu, dia dan tim akan minum lebih dulu sebagai nugerah.
RB Leipzig baru saja mencetak sejarah penting. Untuk pertama kalinya lolos ke babak semifinal Liga Champions. Mereka mencapai level ini pada usia klub yang baru 11 tahun.
RB Leipzig melaju ke semifinal Liga Champions usai mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 2-1. Duel seru ini digelar di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Jumat (14/8/2020) dini hari WIB.
Gol Dani Olmo berhasil disamakan dengan eksekusi penalti Joao Felix. Namun, Leipzig sukses kembali sekaligus memastikan kemenangan lewat aksi Tyler Adams pada menit ke-88.
RB Leipzig akan berjumpa PSG pada babak semifinal. Laga digelar pada Rabu (19/8/2020) dini hari WIB. Julian Nagelsmann memastikan itu sangat fokus untuk laga, tetapi ada sedikit waktu untuk santai.
“Sebagai manajer, Anda harus melihat ke depan. Kami harus mempersiapkan pertandingan selanjutnya,” ucap Julian Nagelsmann dikutip dari Sky Sports dari Goal International.
“Tidak banyak waktu untuk menentukan hasil ini, tetapi kami akan minum bir di hotel kemudian kami fokus pada PSG,” sambungnya.
Sedikit banyak Julian Nagelsmann sudah belajar permainan PSG. Mereka punya kecepatan yang luar biasa di lini depan. Selain itu, dia juga banyak belajar dari kekalahan Atalanta saat berjumpa PSG.
“Akan ada situasi di mana Anda tidak dapat bertahan melawan mereka satu lawan satu. Atalanta mencoba bertahan lawan satu. Ada banyak bintang di tim ini – itu tidak akan mudah,” kata Julian Nagelsmann.
Julian Nagelsmann menilai RB Leipzig cukup beruntung untuk mendapatkan gol kedua ke gawang Atletico. Sebab, setelah unggul 1-0, dia menilai Marcel Sabitzer dan kawan-kawan bermain pasif dan hampir kehilangan kendali.
“Namun, kami adalah tim yang lebih baik secara keseluruhan dan kami menunjukkan kedewasaan,” ucap pelatih 33 tahun.
“Para pemain bekerja untuk dirinya sendiri, Anda [pelatih] hanya punya pengaruh kecil dari lapangan. Kami tetap tenang setelah kami kebobolan, itu sangat penting. Kita tidak boleh membiarkan kepanikan masuk ke permainan kita,” tutup Julian Nagelsmann.
| GOAL
Komentar