ACEHSPORT — Para petarung dari Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) sukses mendominasi Kejuaraan Sirkuit Muaythai Aceh. Selanjutnya, Aceh Barat dan Kabupaten Bireuen masing-masing diposisi kedua dan ketiga.
Ketua panitia pelaksana Agussani, usai penutupan kegiatan di Sasana Muaythai Aceh, Gampong Keuramat Banda Aceh, Minggu (22/11) malam mengatakan, kegiatan tersebut ditutup secara resmi oleh Ketua Umum Pengprov Muaythai Aceh H. Dahlan Jamaluddin.
Kata dia, dalam Sirkuit Muaythai Aceh yang digelar pada 21-23 November 2020 itu diikuti 60 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. “Hasil akhirnya, Agara diposisi pertama, posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Bireuen,” sebut dia.
Lebih rinci, Agussani menjelaskan, Aceh Tenggara sukses merebut tiga medali emas dan dua perunggu. Aceh Barat dua emas dan satu perunggu, serta Bireuen satu emas, satu perak dan satu perunggu.
Ketua Umum Pengprov Muaythai Aceh Dahlan Jamaluddin mengatakan, kejuaraan ini dilaksanakan sebagai ajang uji coba tanding bagi atlet yang akan bertanding di PON XX Papua 2021 mendatang.
Dahlan menambahkan, atlet Muaythai Aceh yang lolos seleksi PON telah berlatih sejak Februari lalu. Seharusnya November ini para atlet akan bertanding di PON Papua, namun dikarenakan pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat menggeser jadwal PON ke tahun 2021.
“Untuk menghilangkan kejenuhan para atlet berlatih, maka Muaythai Aceh menggelar Kejuraan Sirkuit Muaythai, selain juga untuk mengasah kemampuan para atlet yang telah berlatih selama ini sepanjang tahun 2020,” kata Dahlan yang juga Ketua DPRA.
Sejauh ini kata Dahlan, prestasi Muythai Aceh sudah cukup memuaskan. Yang teranyar adalah kesuksesan para atlet di Porwil Bengkulu 2019 lalu. Cabor Muaythai Aceh berhasil meraih empat medali emas, empat perak dan empat perunggu. Muaythai Aceh bertekad untuk mempertahankan prestasi tersebut hingga ke PON Papua.
Dahlan juga mengingatkan agar para atlet dan pelatih untuk terlalu dini berpuas diri dengan prestasi yang telah diraih selama ini. “Ke depan prestasi Muaythai Aceh harus lebih meningkat, terutama saat Aceh bersama Sumut menjadi Tuan Rumah PON XXI tahun 2024 mendatang.”
Sementara itu wakil ketua III KONI Aceh T. Rayuan Sukma mengatakan, pihaknya sangat mengapreasiasi terlaksananya Sirkuti Muyathai Aceh tahun 2020. “Setiap cabor harus melakukan pembinaan atlet semaksimal mungkin, baik itu dari sisi latihan dan pelaksanaan atau mengikuti even-even,” kata T. Rayuan.
KONI Aceh, kata T. Rayuan berharap kepada Muaythai Aceh agar menjadi salahsatu cabor penyumbang medali baik pada ajang PON Papua tahun 2021 dan PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024.
Komentar