ACEHSPORT — Kejuaraan International akan menjadi salah satu program unggulan Pengurus Provinsi Perkumpulan Panahan Indonesia (Pengprov Perpani) Aceh pada tahun mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengprov Perpani Aceh, Dr Nyak Amir, M.Pd kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat, (20/11/2020). Ia menyebutkan, archery open tournamen international atau kejuaraan terbuka international akan digelar pada 2021. Namun, bulan pastinya belum diputuskan.
“Event ini sudah ditetapkan dalam rapat kerja daerah (Rakerda) Perpani Aceh. Ini salah satu program strategis Perpani Aceh untuk 2021 yang berhasil ditetapkan pada Rakerda,” uajr dia.
Nyak Amir menjelaskan, Rakerda tersebut berlangsung di Darussalam, Banda Aceh, Kamis (19/11/20). “Alhamdulillah, 23 pengurus kabupaten/kota (Pengkab/Pengkot) Perpani di Aceh yang hadir dalam Rakerda sudah sepakat, event panahan international digelar di Aceh,” katanya.
Dia menambahkan, peserta forum Rakerda setuju dan menetapkan sejumlah program strategis lainnya untuk dilaksanakan pada 2021. “Untuk archery open tournament international, paling tidak kita mengundang pemanah dari negara-negara di Asia Tenggara dan Asia.
“Kita juga berkoordinasi dengan PB Perpani untuk memfasilitasi mengundang peserta dari luar negeri,” kata Nyak Amir yang juga Sekjen Pengurus Pusat Perpani ini.
Dia menambahkan, sejumlah program strategis lainnya yaitu berupaya mensosialisasikan panahan ke sekolah dan kampus. “Harapan kita, nantinya animo terhadap panahan bisa merata di lembaga yang ada,” ujar akademisi olahraga Aceh dari Univeritas Syiah Kuala ini.
Pada momen yang sama, forum Rakerda juga membahas dan menetapkan perlu diterbitkan peraturan mutasi atlet menghadapi Pekan Olaraga Aceh (PORA) XIV/2022 di Pidie.
Selain itu, sambung Nyak Amir, menjelang dua tahun lagi PORA, Perpani Aceh akan mengeluarkan peraturan mutasi atlet, agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
“Beberapa poin dan pasal soal mutasi atlet sudah disetujui peserta rapat kerja. Suatu pasal disetujui yakni mutasi atlet boleh dilakukan setahun sebelum PORA. Dalam waktu dekat akan kita terbitkan peraturannya,” katanya.
Ia menyebutkan, ada beberapa pasal soal mutasi atlet mengacu peraturan mutasi dari KONI Pusat. “Ada beberapa pasal yang kita adopsi dan sesuaikan, sehingga ada sedikit kelonggaran proses mutasi atlet panahan di Aceh dalam pembinaan setahun sebelum PORA,” papar Nyak Amir lagi.
Disebutkan, tahun depan juga dilaksanakan akan dilaksanakan kejuaraan daerah sebagai program tetap setiap tahun bidang pembinaan dan prestasi. Dari forum Raker meminta Aceh Jaya sebagai tuan rumah Kejurda dan Pra PORA 2021 di Lhokseumawe.
Nyak Amir menambahkan, secara khusus juga dibahas program pembinaan atlet yang dipersiapkan menghadapi PON XX/2021 Papua yang setahun ini menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) yang dibiayai KONI Aceh. “Ada satu poin yang kita bahas tentang optimalisasi persiapan atlet Pelatda menuju PON XXI Papua.”
“Ini untuk mengantisipasi tidak terjadinya recorvery atau terhentinya pemusatan latihan pada di awal tahun depan, karena Pelatda KONI Aceh tahun ini berakhir Desember. Pada 2021, Pelatda KONI Aceh belum tentu langsung dilanjutkan Januari, bisa saja dimulai Maret,” sebutnya.
Untuk itulah, ucap Nyak Amir, Perpani Aceh akan melanjutkan Pelatda di awal-awal tahun 2021, sehingga pemusatan latihan atlet tidak terhenti. Pemusatan latihan tidak boleh berhenti lama sampai sebulan, karena performa dan kemampuan atlet akan kembali turun, serta susah mengembalikannya.”
| REL/WSP
Komentar