ACEHFOOTBALL.net — Sejarah akan tercipta di Stadion Da Luz, Lisbon. Siapa yang akan mengangkat trofi Liga Champions, Paris Saint-Germain atau Bayern Muenchen yang lebih diunggulkan.
Pasalnya, Die Roten — julukan Bayenr sukses mencatatkan rekor 100% kemenangan dalam 10 laga Liga Champions musim ini dan lebih kaya pengalaman dengan koleksi lima gelar dari 10 kali ke final.
PSG untuk pertama kalinya ke final sejak berdiri 12 Agustus 1970 (50 tahun). Menghabiskan Rp 22,3 triliun dalam sembilan musim dan melewari 110 laga. Nilai pemain starting line-up mereka saat ini melebihi 700 juta euro (Rp 12 triliun).
Paris berusaha menjadi tim ke-23 yang meraih trofi dan pemenang baru pertama sejak Chelsea mengalahkan Bayern melalui adu penalti pada 2012. PSG didukung rekor pertemuan lebih baik. Dari 8 pertemuan, Les Parisien — julukan PSG lima kali menang. The Bavarian hanya tiga kali.
Sayangnya, rekor bagus PSG tidak sejalan dengan rekor sang pelatih Thomas Tuchel kala melawan Bayern Munich. Tuchel 10 kali kalah dari 17 pertemuan dan hanya 5 kali menang, yang semuanya dilakoni saat masih membesut Borussia Dormund dan Mainz.
Menariknya, PSG sebagai jagoan Prancis, beraroma Jerman. Tuchel sebagai pelatih berasal dari Jerman. Juga asisten pelatih Arno Michiels, pelatih fisik Rainer Schrey, dan analisis pertandingan Benjamin Weber.
Rombongan pemain Jerman di PSG meliputi Thilo Kehrer, Julian Draxler, dan Eric Maxim Choupo-Moting. Tiga pemain lain, Juan Bernat, Abdou Diallo, dan Tuchel-Co Zsolt Low juga punya sejarah dengan Bundesliga.
Sebaliknya, Bayern Muenchen beraroma Prancis. Totalnya ada enam pemain Lucas Hernandez, Benjamin Pavard, Corentin Tolisso, Kingsley Coman, dan Michael Cuisance. Satu lagi Tanguy Nianzou, pemuda berusia 18 tahun yang baru dibajak dari PSG.
Pelatih Thomas Tuchel atau Hansi Flick dijamin akan masuk dalam buku sejarah. Keduanya mengejar treble eropa. Hanya lima pelatih yang mampu melalukannya. Sir Alex Ferguson menjadi yang pertama pada 1999. Diikuti Pep Guardiola (Barcelona 2009), Jose Mourinho (Inter 2010) dan Jupp Heynckes (Bayern 2013), dan terakhir Luis Enrique (Barcelona 2015).
Jadi, siapa saja juara?
***
Diari Akmal adalah nama rubrik baru di acehfootball, yang tak lain catatan pribadi Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS). Bung Akmal, tak keberatan, postingannya di Instagram @akmalmarhali20 ditayangkan lebih luas pada situs ini.
Komentar