ACEHFOOTBALL.net — Beberapa oknum suporter dari Cilegon United menyerang hotel tempat Persiraja Banda Aceh menginap. Aksi itu dilakukan usai pertandingan Liga 2-2019. Tuan rumah menang 2-0.
Bermain di Stadion Krakatau Steel, Banten, Jumat (6/9/2019) sore, Mukhlis Nakata dkk gagal mengalahkan Laskar Geger. Dua gol tuan rumah dicetak Dian Endra Setiawan lewat penalti pada menit 16 dan Andi Sopian dimenit ke-31.
Menurut informasi dari pemain Lantak Laju, selama di Cilegon, Fery Komul dan kolega mendapat teros habis-habisan untuk para oknum suporter tuan rumah.
Kapten Persiraja, Mukhlis Nakata menyebutkan, kejadian teror bermula sejak Kamis (5/9/19) malam. “Mereka bakar petasan, geber-geber motor, diganggu kita istirahat,” ujarnya.
Disebutkan, mereka diteror sampai pukul dua dini hari. Tak cukup sampai di situ, aksi anarkis kembali dirasakan rombongan Persiraja setelah tiba di Hotel Gondang, Cilegoen, tempat tim menginap.
Kata dia, pada mulanya, perjalanan dari stadion menuju hotel aman-aman saja. Karena bus yang ditumpangi mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.
Namun, begitu polisi balik kanan, hotel tempat Persiraja menginap diserang oleh sekelompok suporter. “Kaca lobby hotel habis pecah dilempari suporter, mobil bus panpel yang kami naiki juga pecah dilempari usai antar kami,” kata mantan pemain PSAB Aceh Besar itu.
“Mereka dendam sama kita, padahal pertandingan berjalan aman. Saat ini, kondisi di lokasi kejadian sudah terkendali. Polisi sudah datang ke hotel mengantisiasi serangan susulan.”
“Kapolresnya sudah turun langsung, melihat situasi. Kami sudah balik ke Jakarta memakai bus polisi,” sebut Mukhlis.
Komentar